BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman tidak lepas dari
teknologi. Bahkan dalam kehidupan modern semuaaspek kehidupan mengarah pada
kemajuan teknologi. Revolusi teknologi masa kini mengalami perkembanhan yang
sangat pesat, khususnya komputer dan internet yang terus melesat melampaui
sekat ruang yang ada. Perkembangan keduanya seakan membentuk dunia tersendiri
yang memiliki system kehidupan dengan tiada terbatas. Akses computer dan
internet hamper pasti bisa dinikmati oleh siapapun dan di manapun. Perkembangan
keduanya juga merupakan merupakan tantangan dan sekaligus peluang pengembangan
pendidikan di abad 21. Siapa yang dapat mengakses dan memanfaatkannya secara
benar, maka merekalah yang berjaya, dan siapa yang mengakses dan tidak mampu
memberdayakannya secara benar, maka akan tergilas. Saat ini, teknologi
informasi telah mengubah proses berpikir secara praktis dan efisien pada
masyarakat kita khususnya dan dunia pada umumnya. Kita semua saat ini
dihadapkan pada ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana
kecepatan penyampaian dan menangkap suatu informasi menjadi sangat penting
dalam rangka memajukan pendidikan. Mendayagunakan teknologi komunikasi dan
informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia. Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar negeri
menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media
berbasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
Tidak bisa dipungkiri jika
pendidikan masih nasional masih jauh dari perkembangan teknologi jika
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, seperti Malaysia dan Brunei
Darusalam. Pendidikan Nasionel masih merancang untuk berbasis internet. Hal ini
juga terdapat dalam pendidikan Islam. Tidak salah jika saat ini pendidikan
islam masih sangat jauh dari perkembangan teknologi, terutama internet,
walaupun ada beberapa lembaga sekolah yang jauh lebih maju dari pada pendidikan
di sekolah umum.
Bersamaan dengan itu, sesungguhnya pada
generasi e–learning ini, kesadaran masyarakat akan proses belajar mengajar
dengan menggunakan media internet mengalami perkembangan yang menggembirakan.
Masyarakat mulai melek teknologi. Sehingga mau tidak mau pendidikan juga harus
dilekatkan pada perkembangan teknologi. Perubahan pola pendidikan ini dimulai
dengan masuknya pelajaran internet di lembaga pendidikan. Pendidikan terkesan
lebih maju dan progress terhadap perkembangan dan kemajuan. Tetapi pada sisi
lain sejumlah pakar memandang bahwa teknologi informasi akan mengarahkan
manusia pada sebuah proses dehumanisasi tanpa sadar. Untuk itu perlu pemikiran
yang mendalam untuk meletakkan teknologi, terutama internet sebagai basis
pendidikan. Butuh rancangan sempurna untuk benar-benar menerjunkan pendidikan
dalam arus perkembangan teknologi internet. Perubahan pada pola pendidikan ini
perlu mempertimbangkan dampak dari perkembangan teknologi itu sendiri. Besar
peluang untuk pendidikan berbasis internet, tetapi juga banyak tantangan untuk
mewujudkan hal itu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Internet
Internet merupakan suatu jaringan computer yang saling terkoneksi
dengan jaringan computer lainnya ke seluruh penjuru dunia. Yang mana Internet
atau international net working adalah salah satu turunan teknologi
informasi yang dapat dimanfaatkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK).[1]
Internet memiliki karakteristik menjadi media yang menghubungkan masyarakat
dari berbagai belahan dunia untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Dari
sisi teknis jaringan teknologi dari jutaan computer tersebut berimplikasi
luas pada berbagai kepentingan pengembangan wawasan peserta didik. Peradaban
internet telah membuka pintu untuk lahirnya perpustakaan dunia dengan tingkat
efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Selain itu, sarana e-mail atau electronic
mail yang secara teknis mulai digulirkan tahun 1985 yang mendorong
komunitas pendidikan untuk memanfaatkan terjalinnya komunikasi antara peserta
didik dengan sesamanya maupun antara peserta didik dengan tenaga pendidik.
Sejarah Internet bermula ketika
adanya kebutuhan Amerika di bidang militer sejak tahun 1968 dimana Amerika
memulai rencana projek jaringan (network) yang dinamakan ARPANET, yang
bertujuan untuk menghubungkan beberapa pusat penelitian yang tersebar di
berbagai tempat terpisah. Projek ARPANET ini yang kemudian menjadi cikal bakal
berkembangnya Internet. Tahun 1980, Internet mulai memiliki acuan yang lebih
jelas dan kondisi yang lebih kondusif untuk bertumbuh kembang. Pada tahun 1987
didirikan jaringan yang dinamakan NSFNet yang pada awalnya bertujuan memberikan
pelayanan di lingkungan institusi pendidikan yang di kemudian hari berubah dan
bermetamorfosa menjadi jaringan lintas negara, lintas lingkungan/industri, dan
akhirnya menjadi Internet.[2]
B. Fungsi dan aplikasi Internet
Pemanfatan teknologi internet untuk
pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun
1961. Pemanafaatan internet untuk pendidikan ini tidak hanya untuk pendidikan
jarak jauh, akan tetapi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan konvensional.
Kini sudah banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai
merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung
sistem pendidikan konvensional. Namun suatu inovasi selalu saja menimbulkan pro
dan kontra. Yang pro dengan berbagai dalih meyakinkan akan manfaat kecanggihan
teknologi ini seperti; memudahkan komunikasi, sumber informasi dunia,
memudahkan kerjasama, hiburan, berbelanja, dan kemudahan aktivitas lainnya.
Sebaliknya yang kontra menunjukan sisi negatifnya, antara lain: biaya relatif
besar dan mudahnya pengaruh budaya asing. [3]Internet
sebagai media baru ini juga belum begitu familier dengan masyarakat, termasuk
personil lembaga pendidikan. Oleh karena itu sangat perlu terus dilakukan
kajian, penelitian, dan pengembangan model e-learning.
Ada beberapa aplikasi standar internet yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan pendidikan, yaitu:[4]
1.
E-mail, merupakan fasilitas yang
memungkinkan dua orang atau lebih untuk melakukan komunikasi yang bersifat asynchronous
atau tidak bersifat rile time.
2.
Mailing list (mills) merupakan
perluasan penggunaan e-mail, melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk
memecahkan suatu permasalahan, dengan saling memberikan saran pemecahan (brain
stroming).
3.
File Transfer Protocol (FTP) adalah
fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mencari dan
mengambil arsip file (download) di suatu server yang terhubung ke
internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai file.
4.
News group dalam internet adalah
fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara
serempak dalam waktu yang sama (real time) . fasilitas yang digunakan bisa
sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan mengguankan fasilitas video
konfrencing, ataupun tex saja atau tex dan audio dengan menggunakan
fasilitas chat (IRC)
5.
World Wide Web (www), merupakan
kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam
berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam
format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan Hypertext
Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi dokumen yang satu
dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian dokumen yang
lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya. World Wide Web,
bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio,
animasi dan video.#
6.
Internet Voice juga dikenal dengan
Voice-over-Internet-Protocol (VoIP) merupakan jenis teknologi yang memungkinkan
seseorang melakukan panggilan telepon menggunakan koneksi Internet berkecepatan
tinggi dibanding menggunakan sambungan telepon biasa.# Internet Voice sangat tepat
digunakan dalam penyampaian presentasi yang panjang karena dapat mencakup
sejumlah besar materi pelajaran dan mencakup sejumlah besar audiens dengan
biaya yang sangat minim.
7.
Internet Relay Chat (IRC) merupakan
sistim komunikasi mirip sistim komunikasi Orari yang memungkinkan seseorang
melakukan percakapan di Internet dalam bentuk teks. Percakapan bisa dilakukan
oleh banyak pihak, beberapa, puluhan dan bahkan ratusan orang pada saat
bersamaan. Di sistem IRC ini, untuk tempat percakapan dibuat sendiri semacam
ruang secara virtual yang biasa disebut Channel. Dalam perkembangannya, IRC
sudah tidak lagi hanya dalam bentuk teks, namun juga bisa menggabungkan suara
ataupun video dalam percakapannya.# IRC sangat potensial digunakan agar para
apelajar bisa berdebat, berdiskusi, bahkan berbincang secara tak terbatas.
C. Internet dan Pendidikan (Peluang Dan
Tantangannya)
Penggunaan
internet untuk keperluan pendidikan semakin meluas terutama di negara-negara
maju, sebab dengan media internet dimungkinkan diselenggaranya proses
pembelajaran yang lebih efektif. Hal ini karena sifat dan karakteristik
internet yang cukup khas, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.
Sebagai media yang
diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses pembelajaran di sekolah,
internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses
komunikasi interaktif antara pendidik dengan peserta didik sebagaimana yang
disyaratkan dalam proses pembelajaran. Terutama yang berkaitan dengan
strategi pembelajaran yang akan dikembangkan. Secara sederhana, dapat diartikan
sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak peserta didik
mengerjakan tugas-tugas dan membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan
yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut
Internet
merupakan media yang bersifat multi rupa. Artinya, pada satu sisi internet
dapat digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal. Misalnya, dengan
menggunakan email dan chat sebagai sarana komunikasi antar pribadi. Di
sisi lain, dengan e-mailpun pengguna dapat melakukan komunikassi dengan lebih
dari satu orang atau sekelompok pengguna yang lain. Internet juga mampu
memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok orang bahkan juga
mampu menyelenggarakan “komunikasi tatap muka” (teleconference).
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan internet dalam
pembelajaran dapat berhasil secara efektif dan efisien, yaitu:[5]
1.
Factor lingkungan, meliputi:
institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
2.
Peserta didik, meliputi: usia,
latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan berbagai gaya belajarnya
3.
Pendidik, meliputi: latar belakang,
usia, gaya mengajar, pengalaman dan personalnya.
4.
Factor teknologi, meliputi:
computer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai kemampuan
yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah.
Media pendidikan dengan masukan
teknologi pendidikan dipandang sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi
proses pembelajaran, karena mampu memiliki nilai tambah.
Internet sesungguhnya hanya
berfungsi sebagai media dalam suatu sistem pembelajaran.Aplikasi internet
sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan melalui banyak cara
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
E-Learning
E- Learning atau pembelajaran
melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.
Seperti Kursus atau pendidikan dengan media pembelajaran jarak jauh (distance
learning) dancyber classroom.
2.
E-Library
Merupakan perpustakaan online yang
berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.
3.
Virtual University
Merupakan aplikasi dari proses
pendidikan jarak jauh, dimana virtual university merupakan salahsatu kemudahan
yang diberikan layananinternet bagi pembelajar yang mengalami kesulitan dalam
hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi
kualitas dari pendidikan tersebut.
4.
EdukasiNet
Merupakan situs pembelajaran
berbasis internet; artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek
pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi,
Interactiveschool magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di
Global School Network).
Permasalahan Internet Untuk
PendidikanPenerapan internet dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menemui
banyak kendala, baik dari segi fasilitas maupun ketersedian sumber saya manusia
serta ketersediaan sumber informasiyang dibuat oleh anak bangsa. Beberapa
permasalahan yang kita hadapi adalah:[6]
1.
Akses Internet masih mahal
Meskipun sudah tersedia, akses ke
Internet sangat mahal sehingga masih sangat sulit dijangkau oleh semua kalangan
terutama insan pendidikan. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di
masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus
utama Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk
institusi pendidikan.Saat ini sudah diprogramkan oleh pemerintah dalambentuk
JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional) yang kabarnya akan didistribusikan dan
dapat menjangkau semua sekolah. Ini tentu saja tidak mudah tetapi dilakukan
secara bertahap.
2.
Infrastruktur jaringan internet masih kurang
Salah satu solusi untuk layanan
Internet adalah tersedianya warung internet (warnet) yang menyediakan jasa
layanan internet. Tetapi keberadaan warnet pun tidak merata di seluruh
Indonesia yang terfokus pada daerah perkotaan saja. Sementara di daerah-daerah,
akses internet masih merupakan sebuah masalah karena fasilitas warnet masih
terbatas bahkan masih ada daerah yang tidak memiliki warnet. Kondisi ini
diperparah dengan belum terjangkaunya seluruh daerah oleh jaringan telpon yang
bisa digunakan untuk mengakses internet.
3.
Kurangnya penguasaan bahasa Inggris
Internet didominasi oleh bahasa
Inggris termasuk informasi-informasi yang kita butuhkan dalam dunia pendidikan
terutama sumber informasi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kondisi
inilah yang menjadi penghambat akses informasi melalui internet karena
dibutuhkan penguasaan bahasa inggris yang baik, sementara kita sadari bahwa masyarakat
Indonesia yang menguasai bahasa global ini masih sangat terbatas atau kalau
tidak mau dikatakan langka.
4.
Tenaga KependidikanBelum Siap
Dasar untuk pengoperasian layanan
internet adalah keterampilan komputer. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang
sangat mendasar karena masih tenaga kependidikan yang belum mahir
mengoperasikan komputer, sehingga sangat sulit untuk menggunakanlayanan
internet. Hal ini bisa diatasi dengan menggalakkan pelatihan untuk pengoperasian
komputer dan internet.
5.
Masyarakat masih belum bisa menerima sepenuhnya hal-hal
barusecara langsung dan kurangnya dukungan pemerintah.
D.
Pengembangan Pendidikan
Islam
Dalam
pengembangan pendidikan islam melalui basis internet, Masalah utama yang
dihadapi oleh pendidikan di seluruh dunia adalah akses sumber informasi yang
sangat sulit. Perpustakaan konvensional yang merupakansumber informasi sangat
sulit dijangkau karena jumlahnya sangat terbatas dan dengan terbatasnya
ketersediaan buku. Buku- buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal
sehingga ilmu (dalam halini sumber informasi) menjadi sangat sulit ditemukan dan terkesan mahal.
Keberadaan
internet mampu mengubah semua itu, karena kita dapat mengakses sumber informasi
dengan begitu mudah dan tidak terbatas jumlahnya. Tetapi patut disayangkan
karena di negarakita Indonesia, internet masih sangat mahal.Di Indonesia,
masalah kelangkahan sumberinformasi konvensional (perpustakaan) lebih berat
dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet seharusnya menjadi salah satu
solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini. Internet dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar terutama dalam perkuliahan. Dengan kecanggihan internet
memungkinkan seorang dosen atau guru tidak harus datang ke kelas untuk
menyampaikan materi tetapi cukup dilakukan melalui internet misalnya dengan
menggunakan teleconference. Internet bisa saja mengabaikan jarak,sehingga
ketika kita butuh informasi dari seorang pakar di luar negeri dengan segera
kita dapatkan. Pada akhirnya, pemanfaatan dan pengembangan internet menjadi
suatu penunjang yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Dengan pengaplikasian sebagaimana dijelaskan diatas, maka kualitas pendidikan
kita yang tertinggal jauh dengan negara lain mempunyai peluang yang besar untuk
bisa setara atau melebihi negara yang telah maju.
Penggunaan
internet dalam dunia pendidikan masih sangat jauh dari harapan. Perlu
perhatiandari beberapa pihak terutama pemerintah dan tenaga kependidikan untuk
membenahi diri dalam rangka penguasaan produk teknologi dalam upaya
mencerdaskan anak bangsa.Perhatian pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi
permasalahanini. Tetapi hal ini bisa saja berbenturan dengan penerapan otonomi
daerah karena daerah sendiri yang memiliki otoritas untuk pengembangan
daerahnya walau pun tidak serta merta pemerintah pusat lepas tangan. Beberapa
daerah telah menerapkan penggunaan internet di sekolah dan pengelolaan
administrasi secara online. Pemerintah daerah melakukan kerjasama dengan pihak
swasta untuk pengembangan pendidikan melalui akses internet dan pengelolaan
administrasi online. Salah satu instansi swasta yang sering melakukan
pengembangan dunia pendidikan dengan akses internet adalah Sistem Sekolah
Cerdas Indonesia (SSCI) yang telah menerapkan kerjasama dengan Kota Makassar,
Kota Pare - Pare, Kabupaten Bantaengdidaerah Sulawesi Tengah. Ini merupakan
angin segar untuk dunia pendidikan. Semoga daerah-daerah lain melakukan hal
yang sama sehingga tidak seorang manusia indonesia punyang tertinggal dalam
dunia Teknologi Informasi. Internet sebagai media dalam proses
pendidikandiprediksi akan menjadi trend model pendidikan abad 21.
Media
pendidikan dengan masukan teknologi pendidikan dipandang sebagai salah satu
komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran, karena mampu memiliki nilai
tambah. Internet sesungguhnya hanya berfungsi sebagai media dalam suatu sistem
pembelajaran.
Tersedianya infrastruktur yang
memadai dan yang keempat administrator yang kreatif serta
penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelajaran. Menurut Bachtiar, dkk
(2007) manfaat dari e-learning adalah :
1. Sebagai
sumber informasi
internet menyimpan berbagai jenis sumber informasi dalam jumlah yang
tidak terbatas. Bidang apa pun yang diminati, pasti ada informasi di Internet.
Ini dapat digunakan siswa untuk mencari bahan ajar dalam pembelajaran di
sekolah. Bagi siswa yang kurang mampu, ini sangat memudahkannya dalam mencari
bahan ajar karena siswa tidak perlu lagi untuk membeli buku.
2.
Fleksibel
Memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat,
kapan dan dimana saja, memiliki akses internet atau tidak. Banyak
fasilitas yang sudah kita pakai saat ini untuk mengimplementasikannya seperti
akses internet
sudah bisa dimana-mana tidak harus ke warnet atau di sekolah/kampus
bersangkutan, sudah banyaknya tersedia hotspot, Wi-Fi, WiMAX atau dengan
memanfaatkan mobile technology, seperti : handphone,
PDA, laptop/notebook.
Atau bagi yang tidak memiliki koneksi internet, elearning
dapat didistribusikan melalui movable media seperti : CD/DVD.
3. Efesien
Dengan e-learning kita bisa menghemat waktu dan biaya. Biaya
pengelola dari administrasi dan sarana prasarana pembelajaran, biaya
transportasi, akomodasi dan lain sebagainya. Sehingga biasanya waktu dan biaya
yang selama ini kita boroskan dapat dihemat untuk kegiatan lain yang menunggu
untuk dilakukan. Inilah yang membuat efektifitas kegiatan pembelajar semakin
meningkat.
4. Belajar Mandiri
Pernahkah kita melupakan untuk membuka e-mail, chating dalam
seminggu ? Bagaimana kita mengetahui informasi terbaru tanpa mengakses internet
yang berubah setiap detiknya, bagaimana kita selalu termotifasi untuk
mencari tahu lebih banyak membagi pengalaman dengan sesama dengan sukarela.
Inilah yang melatih kemandirian pelajar diluar negeri sehingga kemampuannya
dalam berpikir, mengolah materi dan menjabarkannya menjadi hal yang biasa.
Bedakan dengan sistem pembelajaran yang kita terapkan selama ini yang hanya
mengandalkan materi dari satu buku saja atau bahkan hanya mengandalkan informasi
dari para pengajar saja.
5.
Mempermudah dan mempercepat
administrasi pendidikan.
Pelaksanaan proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat.
Guru tidak terlalu disibukkan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga
konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya, dalam
membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan menyebarluaskan nilai ulangan
atau ujian, bisa menggunakan fasilitas komputer (internet). Dengan demikian,
internet dapat memperbaiki dan memperlancar administrasi pendidikan.
BAB III
KESIMPULAN
Internet merupakan salah satu produk teknologi yang
dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Meskipun masih
banyak tantangan, kita masih dapat memanfaatkan Internet sebesar mungkin. Pada
prinsipnya, teknologi internet dapat berfungsi sebagai alat kognitif untuk
mecari dan menghadirkan pengetahuan. Alat kognitif merupakan partner
intelektual untuk mensimulasi dan fasilitas yang mampu memicu siswa untuk
berpikir kritis dalam belajar. Beberapa contoh dari alat kognitif adalah
termasuk pusat data (data bases), software multimedia, grafik, dan program
bahasa komputer. Menggunakan teknologi internet dalam mengajar sebagai alat
kognitif sangat potensial untuk memperbesar kemampuan mengajar dan belajar.
Searah dengan penelitian mengenai
pembelajaran bahwa nilai lebih dari teknologi dalam kelas adalah kemampuannya
dalam menyediakan fasilitas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung
dengan baik. Berdasarkan teori belajar mengajar yang berpusat pada siswa, guru
dapat membangun lingkungan yang mendukung pembelajaran "student
center"
melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu internet, bahwa
yang membuat internet begitu bermanfaat dan berguna serta medukung proses
belajar mengajar di dalam kelas adalah tidak hanya dari kemampuannya
menghadirkan sejumlah fitur media, seperti : teks, grafik, animasi, audio,
video, dan hyperlink. Tetapi juga mampu mendukung sejumlah metode pedagogik
yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.
[5] http://ardansirodjuddin.blogspot.com/2007/09/pendidikan-berbasis-jaringan-komputer.html,
diakses 25 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar