Rabu, 20 Februari 2013

PENDIDIKAN BERBASIS INTERNET (PELUANG DAN TANTANGANNYA)


BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan zaman tidak lepas dari teknologi. Bahkan dalam kehidupan modern semuaaspek kehidupan mengarah pada kemajuan teknologi. Revolusi teknologi masa kini mengalami perkembanhan yang sangat pesat, khususnya komputer dan internet yang terus melesat melampaui sekat ruang yang ada. Perkembangan keduanya seakan membentuk dunia tersendiri yang memiliki system kehidupan dengan tiada terbatas. Akses computer dan internet hamper pasti bisa dinikmati oleh siapapun dan di manapun. Perkembangan keduanya juga merupakan merupakan tantangan dan sekaligus peluang pengembangan pendidikan di abad 21. Siapa yang dapat mengakses dan memanfaatkannya secara benar, maka merekalah yang berjaya, dan siapa yang mengakses dan tidak mampu memberdayakannya secara benar, maka akan tergilas. Saat ini, teknologi informasi telah mengubah proses berpikir secara praktis dan efisien pada masyarakat kita khususnya dan dunia pada umumnya. Kita semua saat ini dihadapkan pada ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan penyampaian dan menangkap suatu informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan. Mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media berbasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Tidak bisa dipungkiri jika pendidikan masih nasional masih jauh dari perkembangan teknologi jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, seperti Malaysia dan Brunei Darusalam. Pendidikan Nasionel masih merancang untuk berbasis internet. Hal ini juga terdapat dalam pendidikan Islam. Tidak salah jika saat ini pendidikan islam masih sangat jauh dari perkembangan teknologi, terutama internet, walaupun ada beberapa lembaga sekolah yang jauh lebih maju dari pada pendidikan di sekolah umum.
Bersamaan dengan itu, sesungguhnya pada generasi e–learning ini, kesadaran masyarakat akan proses belajar mengajar dengan menggunakan media internet mengalami perkembangan yang menggembirakan. Masyarakat mulai melek teknologi. Sehingga mau tidak mau pendidikan juga harus dilekatkan pada perkembangan teknologi. Perubahan pola pendidikan ini dimulai dengan masuknya pelajaran internet di lembaga pendidikan. Pendidikan terkesan lebih maju dan progress terhadap perkembangan dan kemajuan. Tetapi pada sisi lain sejumlah pakar memandang bahwa teknologi informasi akan mengarahkan manusia pada sebuah proses dehumanisasi tanpa sadar. Untuk itu perlu pemikiran yang mendalam untuk meletakkan teknologi, terutama internet sebagai basis pendidikan. Butuh rancangan sempurna untuk benar-benar menerjunkan pendidikan dalam arus perkembangan teknologi internet. Perubahan pada pola pendidikan ini perlu mempertimbangkan dampak dari perkembangan teknologi itu sendiri. Besar peluang untuk pendidikan berbasis internet, tetapi juga banyak tantangan untuk mewujudkan hal itu.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Internet
Internet merupakan suatu jaringan computer yang saling terkoneksi dengan jaringan computer lainnya ke seluruh penjuru dunia. Yang mana Internet atau international net working adalah salah satu turunan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).[1] Internet memiliki karakteristik menjadi media yang menghubungkan masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Dari sisi teknis jaringan teknologi dari jutaan  computer tersebut berimplikasi luas pada berbagai kepentingan pengembangan wawasan peserta didik. Peradaban internet telah membuka pintu untuk lahirnya  perpustakaan dunia dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Selain itu, sarana e-mail atau electronic mail yang secara teknis mulai digulirkan tahun 1985 yang mendorong komunitas pendidikan untuk memanfaatkan terjalinnya komunikasi antara peserta didik dengan sesamanya maupun antara peserta didik dengan tenaga pendidik.
Sejarah Internet bermula ketika adanya kebutuhan Amerika di bidang militer sejak tahun 1968 dimana Amerika memulai rencana projek jaringan (network) yang dinamakan ARPANET, yang bertujuan untuk menghubungkan beberapa pusat penelitian yang tersebar di berbagai tempat terpisah. Projek ARPANET ini yang kemudian menjadi cikal bakal berkembangnya Internet. Tahun 1980, Internet mulai memiliki acuan yang lebih jelas dan kondisi yang lebih kondusif untuk bertumbuh kembang. Pada tahun 1987 didirikan jaringan yang dinamakan NSFNet yang pada awalnya bertujuan memberikan pelayanan di lingkungan institusi pendidikan yang di kemudian hari berubah dan bermetamorfosa menjadi jaringan lintas negara, lintas lingkungan/industri, dan akhirnya menjadi Internet.[2]
B.     Fungsi dan aplikasi Internet
Pemanfatan teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun 1961. Pemanafaatan internet untuk pendidikan ini tidak hanya untuk pendidikan jarak jauh, akan tetapi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan konvensional. Kini sudah banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung sistem pendidikan konvensional. Namun suatu inovasi selalu saja menimbulkan pro dan kontra. Yang pro dengan berbagai dalih meyakinkan akan manfaat kecanggihan teknologi ini seperti; memudahkan komunikasi, sumber informasi dunia, memudahkan kerjasama, hiburan, berbelanja, dan kemudahan aktivitas lainnya. Sebaliknya yang kontra menunjukan sisi negatifnya, antara lain: biaya relatif besar dan mudahnya pengaruh budaya asing. [3]Internet sebagai media baru ini juga belum begitu familier dengan masyarakat, termasuk personil lembaga pendidikan. Oleh karena itu sangat perlu terus dilakukan kajian, penelitian, dan pengembangan model e-learning.
Ada beberapa aplikasi standar internet yang dapat dipergunakan untuk kepentingan pendidikan, yaitu:[4]
1.      E-mail, merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih untuk melakukan komunikasi yang bersifat asynchronous atau tidak bersifat rile time.
2.      Mailing list (mills) merupakan perluasan penggunaan e-mail, melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan, dengan saling memberikan saran pemecahan (brain stroming).
3.      File Transfer Protocol (FTP) adalah fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (download) di suatu server yang terhubung ke internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai file.
4.      News group dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam waktu yang sama (real time) . fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan mengguankan fasilitas video konfrencing, ataupun tex saja atau tex dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC)
5.      World Wide Web (www), merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian dokumen yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya. World Wide Web, bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi dan video.#
6.      Internet Voice juga dikenal dengan Voice-over-Internet-Protocol (VoIP) merupakan jenis teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan panggilan telepon menggunakan koneksi Internet berkecepatan tinggi dibanding menggunakan sambungan telepon biasa.# Internet Voice sangat tepat digunakan dalam penyampaian presentasi yang panjang karena dapat mencakup sejumlah besar materi pelajaran dan mencakup sejumlah besar audiens dengan biaya yang sangat minim.
7.      Internet Relay Chat (IRC) merupakan sistim komunikasi mirip sistim komunikasi Orari yang memungkinkan seseorang melakukan percakapan di Internet dalam bentuk teks. Percakapan bisa dilakukan oleh banyak pihak, beberapa, puluhan dan bahkan ratusan orang pada saat bersamaan. Di sistem IRC ini, untuk tempat percakapan dibuat sendiri semacam ruang secara virtual yang biasa disebut Channel. Dalam perkembangannya, IRC sudah tidak lagi hanya dalam bentuk teks, namun juga bisa menggabungkan suara ataupun video dalam percakapannya.# IRC sangat potensial digunakan agar para apelajar bisa berdebat, berdiskusi, bahkan berbincang secara tak terbatas.
C.    Internet dan Pendidikan (Peluang Dan Tantangannya)
Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan semakin meluas terutama di negara-negara maju, sebab dengan media internet dimungkinkan diselenggaranya proses pembelajaran yang lebih efektif. Hal ini karena sifat dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses pembelajaran di sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara pendidik dengan peserta didik sebagaimana yang disyaratkan dalam proses pembelajaran.  Terutama yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak peserta didik mengerjakan tugas-tugas dan membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut
Internet merupakan media yang bersifat multi rupa. Artinya, pada satu sisi internet dapat digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal. Misalnya, dengan menggunakan email dan chat sebagai sarana komunikasi antar pribadi. Di sisi lain, dengan e-mailpun pengguna dapat melakukan komunikassi dengan lebih dari satu orang atau sekelompok pengguna yang lain. Internet juga mampu memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok orang bahkan juga mampu menyelenggarakan “komunikasi tatap muka” (teleconference).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan internet dalam pembelajaran dapat berhasil secara efektif dan efisien, yaitu:[5]
1.      Factor lingkungan, meliputi: institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
2.      Peserta didik, meliputi: usia, latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan berbagai gaya belajarnya
3.      Pendidik, meliputi: latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman dan personalnya.
4.      Factor teknologi, meliputi: computer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah.
Media pendidikan dengan masukan teknologi pendidikan dipandang sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran, karena mampu memiliki nilai tambah.
Internet sesungguhnya hanya berfungsi sebagai media dalam suatu sistem pembelajaran.Aplikasi internet sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan melalui banyak cara diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      E-Learning
E- Learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer. Seperti Kursus atau pendidikan dengan media pembelajaran jarak jauh (distance learning) dancyber classroom.
2.      E-Library
Merupakan perpustakaan online yang berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.
3.      Virtual University
Merupakan aplikasi dari proses pendidikan jarak jauh, dimana virtual university merupakan salahsatu kemudahan yang diberikan layananinternet bagi pembelajar yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan tersebut.
4.      EdukasiNet
Merupakan situs pembelajaran berbasis internet; artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi, Interactiveschool magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di Global School Network).
Permasalahan Internet Untuk PendidikanPenerapan internet dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menemui banyak kendala, baik dari segi fasilitas maupun ketersedian sumber saya manusia serta ketersediaan sumber informasiyang dibuat oleh anak bangsa. Beberapa permasalahan yang kita hadapi adalah:[6]
1.      Akses Internet masih mahal
Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet sangat mahal sehingga masih sangat sulit dijangkau oleh semua kalangan terutama insan pendidikan. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.Saat ini sudah diprogramkan oleh pemerintah dalambentuk JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional) yang kabarnya akan didistribusikan dan dapat menjangkau semua sekolah. Ini tentu saja tidak mudah tetapi dilakukan secara bertahap.
2.      Infrastruktur jaringan internet masih kurang
Salah satu solusi untuk layanan Internet adalah tersedianya warung internet (warnet) yang menyediakan jasa layanan internet. Tetapi keberadaan warnet pun tidak merata di seluruh Indonesia yang terfokus pada daerah perkotaan saja. Sementara di daerah-daerah, akses internet masih merupakan sebuah masalah karena fasilitas warnet masih terbatas bahkan masih ada daerah yang tidak memiliki warnet. Kondisi ini diperparah dengan belum terjangkaunya seluruh daerah oleh jaringan telpon yang bisa digunakan untuk mengakses internet.
3.      Kurangnya penguasaan bahasa Inggris
Internet didominasi oleh bahasa Inggris termasuk informasi-informasi yang kita butuhkan dalam dunia pendidikan terutama sumber informasi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kondisi inilah yang menjadi penghambat akses informasi melalui internet karena dibutuhkan penguasaan bahasa inggris yang baik, sementara kita sadari bahwa masyarakat Indonesia yang menguasai bahasa global ini masih sangat terbatas atau kalau tidak mau dikatakan langka.
4.      Tenaga KependidikanBelum Siap
Dasar untuk pengoperasian layanan internet adalah keterampilan komputer. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang sangat mendasar karena masih tenaga kependidikan yang belum mahir mengoperasikan komputer, sehingga sangat sulit untuk menggunakanlayanan internet. Hal ini bisa diatasi dengan menggalakkan pelatihan untuk pengoperasian komputer dan internet.
5.      Masyarakat masih belum bisa menerima sepenuhnya hal-hal barusecara langsung dan kurangnya dukungan pemerintah.
D.    Pengembangan  Pendidikan Islam
Dalam pengembangan pendidikan islam melalui basis internet, Masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan di seluruh dunia adalah akses sumber informasi yang sangat sulit. Perpustakaan konvensional yang merupakansumber informasi sangat sulit dijangkau karena jumlahnya sangat terbatas dan dengan terbatasnya ketersediaan buku. Buku- buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal sehingga ilmu (dalam halini sumber informasi) menjadi sangat sulit ditemukan dan terkesan mahal.
Keberadaan internet mampu mengubah semua itu, karena kita dapat mengakses sumber informasi dengan begitu mudah dan tidak terbatas jumlahnya. Tetapi patut disayangkan karena di negarakita Indonesia, internet masih sangat mahal.Di Indonesia, masalah kelangkahan sumberinformasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet seharusnya menjadi salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini. Internet dapat digunakan dalam proses belajar mengajar terutama dalam perkuliahan. Dengan kecanggihan internet memungkinkan seorang dosen atau guru tidak harus datang ke kelas untuk menyampaikan materi tetapi cukup dilakukan melalui internet misalnya dengan menggunakan teleconference. Internet bisa saja mengabaikan jarak,sehingga ketika kita butuh informasi dari seorang pakar di luar negeri dengan segera kita dapatkan. Pada akhirnya, pemanfaatan dan pengembangan internet menjadi suatu penunjang yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dengan pengaplikasian sebagaimana dijelaskan diatas, maka kualitas pendidikan kita yang tertinggal jauh dengan negara lain mempunyai peluang yang besar untuk bisa setara atau melebihi negara yang telah maju.
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan masih sangat jauh dari harapan. Perlu perhatiandari beberapa pihak terutama pemerintah dan tenaga kependidikan untuk membenahi diri dalam rangka penguasaan produk teknologi dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.Perhatian pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahanini. Tetapi hal ini bisa saja berbenturan dengan penerapan otonomi daerah karena daerah sendiri yang memiliki otoritas untuk pengembangan daerahnya walau pun tidak serta merta pemerintah pusat lepas tangan. Beberapa daerah telah menerapkan penggunaan internet di sekolah dan pengelolaan administrasi secara online. Pemerintah daerah melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan pendidikan melalui akses internet dan pengelolaan administrasi online. Salah satu instansi swasta yang sering melakukan pengembangan dunia pendidikan dengan akses internet adalah Sistem Sekolah Cerdas Indonesia (SSCI) yang telah menerapkan kerjasama dengan Kota Makassar, Kota Pare - Pare, Kabupaten Bantaengdidaerah Sulawesi Tengah. Ini merupakan angin segar untuk dunia pendidikan. Semoga daerah-daerah lain melakukan hal yang sama sehingga tidak seorang manusia indonesia punyang tertinggal dalam dunia Teknologi Informasi. Internet sebagai media dalam proses pendidikandiprediksi akan menjadi trend model pendidikan abad 21.
Media pendidikan dengan masukan teknologi pendidikan dipandang sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran, karena mampu memiliki nilai tambah. Internet sesungguhnya hanya berfungsi sebagai media dalam suatu sistem pembelajaran.
Tersedianya infrastruktur yang memadai dan yang keempat administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelajaran. Menurut Bachtiar, dkk (2007) manfaat dari e-learning adalah :
1.      Sebagai sumber informasi
internet menyimpan berbagai jenis sumber informasi dalam jumlah yang tidak terbatas. Bidang apa pun yang diminati, pasti ada informasi di Internet. Ini dapat digunakan siswa untuk mencari bahan ajar dalam pembelajaran di sekolah. Bagi siswa yang kurang mampu, ini sangat memudahkannya dalam mencari bahan ajar karena siswa tidak perlu lagi untuk membeli buku.
2.      Fleksibel
Memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat, kapan dan dimana saja, memiliki akses internet atau tidak. Banyak fasilitas yang sudah kita pakai saat ini untuk mengimplementasikannya seperti akses internet sudah bisa dimana-mana tidak harus ke warnet atau di sekolah/kampus bersangkutan, sudah banyaknya tersedia hotspot, Wi-Fi, WiMAX atau dengan memanfaatkan mobile technology, seperti : handphone, PDA, laptop/notebook. Atau bagi yang tidak memiliki koneksi internet, elearning dapat didistribusikan melalui movable media seperti : CD/DVD.
3.      Efesien
Dengan e-learning kita bisa menghemat waktu dan biaya. Biaya pengelola dari administrasi dan sarana prasarana pembelajaran, biaya transportasi, akomodasi dan lain sebagainya. Sehingga biasanya waktu dan biaya yang selama ini kita boroskan dapat dihemat untuk kegiatan lain yang menunggu untuk dilakukan. Inilah yang membuat efektifitas kegiatan pembelajar semakin meningkat.
4.      Belajar Mandiri
Pernahkah kita melupakan untuk membuka e-mail, chating dalam seminggu ? Bagaimana kita mengetahui informasi terbaru tanpa mengakses internet yang berubah setiap detiknya, bagaimana kita selalu termotifasi untuk mencari tahu lebih banyak membagi pengalaman dengan sesama dengan sukarela. Inilah yang melatih kemandirian pelajar diluar negeri sehingga kemampuannya dalam berpikir, mengolah materi dan menjabarkannya menjadi hal yang biasa. Bedakan dengan sistem pembelajaran yang kita terapkan selama ini yang hanya mengandalkan materi dari satu buku saja atau bahkan hanya mengandalkan informasi dari para pengajar saja.
5.      Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan.
Pelaksanaan proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Guru tidak terlalu disibukkan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya, dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas komputer (internet). Dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan memperlancar administrasi pendidikan.







BAB III
KESIMPULAN
Internet merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Meskipun masih banyak tantangan, kita masih dapat memanfaatkan Internet sebesar mungkin. Pada prinsipnya, teknologi internet dapat berfungsi sebagai alat kognitif untuk mecari dan menghadirkan pengetahuan. Alat kognitif merupakan partner intelektual untuk mensimulasi  dan fasilitas yang mampu memicu siswa untuk berpikir kritis dalam belajar. Beberapa contoh dari alat kognitif adalah termasuk pusat data (data bases), software multimedia, grafik, dan program bahasa komputer. Menggunakan teknologi internet dalam mengajar sebagai alat kognitif sangat potensial untuk memperbesar kemampuan mengajar dan belajar.
Searah dengan penelitian mengenai pembelajaran bahwa nilai lebih dari teknologi dalam kelas adalah kemampuannya dalam menyediakan fasilitas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Berdasarkan teori belajar mengajar yang berpusat pada siswa, guru dapat membangun lingkungan yang mendukung pembelajaran "student center" melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu internet, bahwa yang membuat internet begitu bermanfaat dan berguna serta medukung proses belajar mengajar di dalam kelas adalah tidak hanya dari kemampuannya menghadirkan sejumlah fitur media, seperti : teks, grafik, animasi, audio, video, dan hyperlink. Tetapi juga mampu mendukung sejumlah metode pedagogik yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar